Ingatlah aku agar Allah dan Rosulullah juga mengingatku.
Bukankah pantas bila satu saja dari kalimatku ini diganjar kebaikkan walau secuil?
Ya Rabbi,Tangan manakah yang sanggup bergerak tanpa se-izinMu?
Ya Rasulullah,Bilapun ada dari sekian kalimat yang terangkai ini menyenangkanmu, aku mohon jadikanlah aku salah seorang yang kau beri syafa’at di hari akhir kelak.
Ku ketengahkan tulisan cakar ayam ini agar sang penulis sejati berkenan memaafkan karyaku yang hanya sebatas tinta.
Bismillah...
Shollu a’lannabiyy..
Shollua’lannabiyy...
ShollAllahu‘alaihiwassalam..
MUHAMMAD, Rosulullah.Biar ku ceritakan padamu ‘sebagian' kisahnya. Dimana tak pernah kita jumpai Ruh serta Jasadnya yang menyatu, menyeru, membimbing, atau bahkan menangis hanya karena mencintai kita, ummatnya. Sebab Subhannahu Wata’ala, Rabb yang Maha Rahman Lagi Maha Rahim memilihnya (Muhammad) bukan untuk sekedar dikenang.
Untukmu , sang penerang..
Api itu padam . cahaya yang keabadianya berakhir karena kau lahir . berhala-berhala itu hancur tak berbentuk sebab tak pantas menyambutmu yang termuliakan. Tak ada satu pun makhluk saat itu yang mengira kau datang dengan Risalah-Nya. Sampai Jibril mewahyukan Amanah di Gua pekat bernama Hira. Atau ketika pendeta Buhairah melihat tanda-tanda kenabian itu ada padamu
Yaa Rosulullah,
Telah kutemui alasan mengapa awan-awan itu terus bergerak menaungi langkahmu, kisah ini kudengar dari mereka para ‘Pecinta’, dan ini adalah ungkapan dari seseorang yang tak tersebut namanya,
“ Awan itu beruntung, ia mencintai Muhammad seperti aku mencintainya.” Cairan bening itu senantiasa berlinang.
Atau Buroq yang kurus itu, si lemah dan tak berdaya. Segenap harapnya agar Nabi bersedia menunggangi tubuhnya yang tinggal tulang dan kulit. Lantas aku bertanya, pada pecinta Sang Nabi yang lain. malam itu..
” Apa Rosulullah memilihnya?”
“Ya.. “pekik pecinta Muhammad yang lain.
“Tapi kenapa?Bukankah masih ada Buroq yang lebih baik dan lebih gemuk darinya?”
“Buroq itu gemuk, sebelum ia mendapat kabar bahwa salah satu dari mereka akan menjadi tunggangan Nabi . dan dia kurus , karena rindunya pada Muhammad SAW.” Tuturnya sembari menitikan air mata.
“Dan Buroq itu sangat bahagia lantaran Muhammad yang lembut itu memilihnya .”
Di masa lain yang silam, kisah ini sering ku dengar dengan takjub dan tak bosan, kali ini tentang Cinta Sang Nabi..
Kafir Quraisy itu membenci Nabi yang Mulia. Pertentangan atas dakwah Tauhid kala itu membuat geram sebagian penduduk, hingga sampai hati mereka melempari tubuhnya dengan kotoran, cacian, hingga kerikil-kerikil yang menghujam keras tubuhnya.
“Ayah, tidaklah pantas perlakuan mereka terhadapmu sebagai Nabi.”Protes sang putri kesayanganya. Fatimah Az-Zahra. Sambil terisak , ia terus membersihkan luka disekujur tubuh Rosulullah SAW.
Di kesempatan lain, Rosulullah kembali melewati jalan yang sama dimana seperti biasa, cacian di dengar, kotoran dilempar, dan kerikil dihujam. Namun kali ini, tak ada Fulan Kafir Quraisy itu melakukan hal seperti biasanya.
Begitu Nabi mengetahui si Fulan Kafir itu sakit, Beliau justru menjenguk dan mendo’akanya.
Allahuma Sholli’ala Sayyidina Muhammad..
Jelas , ku dengar kisah ini dari pecinta Muhammad yang ketiga.
Yaa HabibbAllah..
Sebelum kucukupkan , inilah ungkapan penyemangat bagiku dan untukmu dari mereka yang mencintai Nabinya.
Bapak, Tarno (seorang petugas kebersihan) |
Bapak, Tarno (seorang petugas kebersihan)
“ Rosul itu, melindungi umat”
(maaf pernyataanya terlalu singkat tapi realnya memang begitu)
Tiara Chintiyawati , Oktavia Pratiwi & Jahrotun Aini |
Jahrotun Aini (seorang siswi kelas 6 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falaah)
“ Rosulullah itu sabar , jujur,penyayang. Ingin ketemu, dan kalau aku bertemu Rosulullah aku ingin mencium tangan dan memeluknya..
Tiara Chintiyawati (siswi kelas 5 diSD Negeri 08):
” Rosulullah itu sayang kepada anak-anak yatim piatu, kangen sama Rosulullah karena tidak pernah bertemu selama hidup didunia ini. “
Oktavia Pratiwi (siswi kelas 3 SD)
“kalau via bertemu Nabi Muhammad, via pengen diajarin mengaji.. aku cinta dan sayang Rosulullah..
zaman telah sampai sejauh ini saat aku menanyakan pendapat mereka tentangmu.Dan Rasa itu masih menyemat di selubung yang begitu hikmat. Malu rasanya bila hati tak kunjung merindu pertemuan denganmu, sedang mereka yang dengan yakin ,tak pernah putus asa agar dapat berjumpa, berharap kau memeluk mereka,bahkan berharap kau membimbingnya mengenal huruf hijaiyah (sebab ia putus asa dengan kemampuan menghafalnya, dan ingin Rosulullah langsung yang mengajarinya mengaji)
Cinta Yaa Rosulullah, mereka mencintaimu.. karena rindu pula aku belajar mengenalmu dari mereka yang memilih Islam berkat tuntunanmu dimasa lampau. Yang begitu membekas gemericik kisahnya. Sesak menutup harap untuk bisa seperti mereka yang mencintaimu tanpa alasan. Sedangkan aku masih jauh dari kadar penuh untukmencintai Nabiku sendiri.
Yaa Rosulullah, mereka harus tahu, darah apa yang mengalir di dahimu yang terluka..
Mereka harus tahu mengapa batu-batu itu kau lilit di perut kirimu
Mereka perlu tahu , mengapa kau tak marah saat para kafir meludahi, mencaci, bahkan melempar kotoran ke sekujur tubuhmu.Setenang itu kala kau berkata dengan senyum,
“YaaAllah , maafkanlah mereka. Sesungguhnya mereka tidak tahu..”
#Alhamdulillah... ;)
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.