Sabtu, 05 September 2015

Jangan Marah, Maafkanlah

Tags

Jangan Marah ( dariduniadina.wordpress.com )
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali emosi kita tersulut oleh perkara-perkara yang sebenarnya adalah perkara sepele, baik karena sikap seseorang, tingkah laku seseorang, karena pekerjaan atau perkara-perkara yang lainnya.

Lalu bagaimana cara kita menghadapi hal-hal yang membuat kita menjadi marah ?

Mari kita simak ajaran Rasulullah Saw berikut ini:

 

1. Tahan Amarah

Tahan Amarah
Tahan Amarah ( www.tempo.co )
Baginda nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Laisas Syadidu bissur’ati, Innamas syadiidullazi yamliku nafsahu ‘indal ghadab." yang artinya "Bukanlah orang yang kuat itu yang menang dalam gulatnya, sesungguhnya orang yang kuat itu yang mampu menahan amarahnya." Orang seperti inilah yang rasul katakan sebagai orang yang kuat.

2. Wal 'afiina 'aninnaas / Memberikan Maaf

Memberikan Maaf
Memberikan Maaf ( www.liputan6.com )
Terkadang orang mampu menahan dan tidak melampiaskan kemarahannya, entah memang karena mampu untuk menahan amarahnya atau karena memang tidak berani atau tidak mampu melawan. Sehingga mungkin sebagian orang mampu menahan amarahnya, tapi tidak memberikan maafnya kepada orang lain. Karena pada hakikatnya, maaf adalah menahan nafsunya, dan mencabut sifat marah dalam hatinya itu kemudian ia buang sifat marah tersebut. Artinya tidak ada lagi marah yang di simpan di dalam hati. Memang ini bukan perkara mudah. Teori saja memang mudah, tapi prakteknya? Ketika terjadi pada diri kita baru kita akan tahu bagaimana seharusnya kita mengatasi itu semua.

Hidup ini adalah seumpama madrasah. Kita belajar dan berlatih dengan kehidupan, berlatih dengan realita. Apa saja yang kita hadapi daripada kejadian dan keadaan dalam kehidupan kita akan mengundang reaksi pada diri kita. Yang apabila kita terbimbing dengan ajaran-ajaran semacam ini, kita akan mampu belajar untuk menghadapi perkara-perkara dan kejadian-kejadian yang ada di hadapan kita. Untuk tidak menyikapi suatu perkara lebih dari yang sepantasnya.
Tidak ada orang yang suka memberi maaf kepada orang lain, kecuali orang itu akan mendapat maaf paling banyak dari Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Wallaahu yuhibbul muhsiniin / Berbuat Baik

Berbuat Baik
Berbuat Baik ( www.kauny.com )
Pada saat kita emosi atau bahkan tersakiti hendaknya selain kita menahan amarah dan memberi maaf kita juga tetap harus berusaha berbuat baik kepada orang yang telah menyakiti kita. Dan Allah mencintai orang yang berbuat ihsan (baik).

Maasya Allaah. Tadi pertama kita diperintahkan untuk menahan marah. Yang mungkin marah itu ada, tapi kita diperintahkan untuk menahan marah tersebut. Kemudian selanjutnya membuang marah tersebut dengan cara memaafkan. Dan yang ketiga kita diperintah untuk berbuat baik kepada orang yang telah kita maafkan tersebut. Lihatlah bagaimana Allah dan Rasulullah mendidik hawa nafsu kita. Masya Allah, sungguh apabila kita mau berobat dengan Al Qur’an tidak akan ada orang yang lebih bahagia hidupnya daripada kita.

Yaa rabb, mudah-mudahan Allah bimbing kita menjadi orang yang sabar dan pemaaf, karena sesungguhnya Allah mecintai orang-orang yang memberi maaf dan orang-orang yang berbuat baik.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.