Bismillaah... walhamdulillaah wa laa haula wa laa Quataa illa billaah
Kita bersyukur kepada ALLAAH SWT telah menyambung kita dengan sebuah ikatan yang kuat kepada Nabi Muhammad saw. Ketahuilah, bahwa tidak akan dicapai kecintaan kepada ALLAAH SWT kecuali melalui cinta kepada Rasulullaah SAW.
Sebagaimna disebutkan di dalam Kitab Suci Al-Qur'an : " Katakanlah, jika engkau mencintai ALLAAH,maka ikutilah aku, niscaya ALLAAH akan mengasihimu. "
Tidak ada pintu untuk mendapat dan meraih cinta ALLAAH SWT kecuali melalui pintunya Rasulullaah SAW. Karena itu agar mendapatkan cintaNya, maka kita harus mencintai orang yang paling dicintaNya, yaitu Rasulullaah SAW. Telah cukup bukti nyata bagi kita bahwa orang-orang yang sukses itu telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebgai pintu untuk meraih dan menggapai kecintaan ALLAAH SWT.
Ciptakanlah rasa rindumu kepada Rasulullaah saw, sebagaimana yang termaktub dalam firmanNya : " Rasulullaah adalah karunia yang paling nyata." dengan perasaan rindu, maka akan membuat amal seseorang menjadi mulia. Jika seseorang mempunyai ikatan batin dengan hal-hal yang mulia, niscaya semua amalnya bahkan kehidupannya akan menjadi rendah pula.
Lihatlah perasaan kerinduan sayyidina Abubakar ash-shiddiq kepada Rasulullaah SAW. ketika itu Nabi Muhammmad SAW mendatangi rumah sayyidina Abubakar di wktu yang tidak seperti biasanya, kemudian Rasulullaah SAW menyampaikan berita rahasia tentang perintah ALLAAH SWT agar beliau saw berhijrah. Tanpa berpikir panjang, sayyidina Abubakar ash-shiddiq bertanya : " Apakah aku dapat menemanimu, wahai Rasulullaah ? aku mohon, izinkanlah aku untuk menemanimu wahai junjunganku."
Mendengar permintaan sayyidina Abubakar ash-shiddiq yang muncul dari hati yang tulus, Rasulullaah SAW pun mengiyakan. Karna sayyidina Abubakar menitikan air mata bahagia karena kerinduannya yang begitu besar kepada Rasulullaah SAW dan ia sadar bahwa dirinya tak akan mampu berpisah dengan baginda Nabi Muhammad SAW. Sehingga sayyidah AISYAH ra, yang ketika itu masih sangat belia usianya, berkata : " Baru kali ini aku melihat ada orang yang menangis karena bahagia."
Kesungguhan sayyidina Abubakar ash-shiddiq berjuang bersama Nabi Muhammad SAW, untuk menemani Nabi Muhammad saw bener-bener muncul dari hati yang tulus. Dari hati yang memancarkan kecintaan serta keimanan kepada ALLAAH SWT dan RasulNya. Maka ALLAAH Swt, hal itu di ganjar dengan menemani Rasulullaah SAW selama tiga hari tiga malam berada di Gua Tsur.
Gua Tsur ( |
Lihatlah pula kerinduan sayyidina Bilal bin Rabbah ra pada saat-saat akhir ketika ajal akan menjemputnya. ketika dengan kesedihan yang begitu mendalam , isterinya menangis akan tiba detik-detik saat perpisahan selama-lamanya dengan suami tercinta. disaat kegentingan itu, apa yang di ucapkan oleh sayyidina Bilal ra? apakah yang ia ucapkan ? apakah yang terucap dari lisan yang hatinya penuh kecintaan terhadap kekasihnya ini? ia mengatakan : " Duhai alangkah bahagianya , besok aku akan bertemu dengan Rasulullaah dan sahabat-sahabatnya."
Begitu pula disebutkan dalam sebuah riwayat, ketika seorang sahabat yang baru berusia 10 tahun meminta kepada ayahnya agar diizinkan , lalu anak itu berkata kepada sang ayah : " wahai ayahku sekarang tolong gambarkan paras wajah Rasulullaah SAW dan sifatkanlah kepadaku tentang sifat-sifat beliau saw, sehingga aku dapat mengkhayalkan dirinya saw. hal ini agar menambah semangatku saat berjuang nanti dan aku ingin menjadi syuhada."
Hal ini muncul tiada lain karena hati yang di dasari kerinduan mendalam dari sahabat kecil yang belum pernah bertemu sosok Rasulullaah saw ini. bandingkan dengan apa yang diperbuat anak-anak kita sekarang , mereka di usia 12 tahun ke atas hanya rindu kepada pemain bola atau para bintang film, yang mungkin dalam seumur hidupnya belum pernah bersujud kepada ALLAAH SWT.
Karena itu, didiklah anak-anak kalian untuk selalu rindu kepada Rasulullaah saw, ajarilah mereka agar Rasulullaah SAW menjadi idola dan teladannya. Al Imam Al Habib Abdullah bin Abubakar Al-Aydrus mengatakan di dalam syairnya : " Dengan perasaan rindu, seseorang akan semakin tinggi dan menjadi mulia amalnya."
Mudah-mudahan nasehat yangsangat singkat ini mampu mengarahkan dan menjadikan kita semakin rindu kepada Rasulullaah SAW, serta menjadikan beliau saw sebagai idola kita dan teladan semua keluarga kita. semoga ALLAAH SWT memberikan kesehatan serta kekuatan kepada para ulama kita, para habaib kata, agar mereka dapat selalu membimbing kita menuju jalan ALLAAH SWT dan RasulNya.
Wallahua'lam...
Guru Mulia kita Al Habib Umar bin Hafidz ( |
sumber: disarikan dari ceramah Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz, dalam salah satu majlis saat kunjungannya di indonesia.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.