Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan membersihkan tubuh dengan berwudhu tiap akan melaksanakan sholat. Karena wudhu adalah cara untuk membersihkan fisik dan rohani.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.”Anggota tubuh yang dibasuh ketika wudhu seperti tangan, wajah termasuk mulut dan kaki memang yang paling banyak bersentuhan dengan barang-barang asing, termasuk kotoran. Bahkan bagian tubuh inilah tanpa kita sadari merupakan bagian tubuh kita yang paling sering berbuat dosa. Kita tidak pernah sadar apa saja yang kita pegang, apa yang kita raba, dan apa saja yang sudah dilakukan oleh tangan kita. Begitu pula dengan wajah kita, berapa banyak orang yang menjadi korban dari mulut kita, berapa kali kita berbohong, memaki dan berprasangka buruk, membicarakan aib orang lain, apa saja yang telah kita minum dan makan, apa saja yang kita lihat dengan mata, apa saja yang kita dengar dengan telinga kita, apa saja yang kita hirup dengan hidung kita dan yang terakhir adalah kemana saja kita berjalan setiap harinya. Anggota-anggota badan tersebut yang paling beresiko melakukan dosa.
Namun dengan berwudhu dosa-dosa yang dilakukan oleh mata, hidung, telinga, tangan dan kaki kita dapat dihapus.
Seperti yang diriwayatkan dalam hadist, “Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka akan keluar dosanya dari tubuhnya bahkan akan keluar pula dosa-dosa itu dari bawah kuku-kukunya.” HR. MuslimSejatinya dengan berwudhu dapat memberikan kepercayaan diri sebagai orang yang bersih yang setiap saat dapat menjalankan ibadah sebagai bentuk ketaatan kita terhadap segala perintah Allah SWT serta dapat menghalangi diri kita untuk berbuat dosa dan maksiat.
Sahabat yang Dicintai Allah, seperti itulah cara kita memperlakukan badan kita apabila merasa sudah mulai tidak segar lagi. Lalu bagaimana dengan keimanan dan ketaqwaan kita ? Apa yang akan kita lakukan jika iman kita sudah mulai tidak segar lagi ? Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah, “Iman itu naik dan turun.”
Naik dengan ketaatan. Artinya segarnya dengan ketaatan. Jangan hanya sinyal yang ada pada diri kita hanya mampu mensinyalir kesegaran dan ketidaksegaraan tubuh kita saja. Tapi yang paling utama adalah iman kita, apakah sedang naik atau turun. Ketika turun segera segarkan. Dengan apa ? Dengan ketaatan, apapun yang kita bisa. Kita bisa sholat, kita sholat. Kita bisa baca Qur’an, kita baca Qur’an. Kita bisa dzikir, kita dzikir. Kita bisa sedekah, kita sedekah. Yang penting segarkan segera. Jangan sampai iman tidak segar.Dan Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya, “Bertaqwalah kamu dimanapun kamu berada, dan ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan baik.” Karena yang membuat iman tidak segar adalah karena maksiat-maksiat atau perbuatan-perbuatan buruk yang kita lakukan.
Seperti badan menjadi tidak segar karena keringatan, maka kita wudhu. Iman menjadi tidak segar karena maksiat, maka bagaimana menyegarkannya ? Hasanah, ikuti dengan kebaikan. Karena kebaikan itu yang akan menyegarkan iman kita. Badan kita segar, hidup kita enak. Bagaimana kalau iman kita yang segar ? Pasti hidup akan jauh lebih enak.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.