Berjalan bersama cahaya begitu memudahkanmu memandang dalam kegelapan. Maka, tidakkah kau senang bila sebab benderangnya cahaya itu akibat cinta yang datang, dari banyaknya perkumpulan hati yang selalu rindu akan pertemuan?
-Caper-
Melepaskan sesuatu yang dicintainya, karena cinta itu sendiri. Ialah Ummu Sulaim. Ibunda Sayyidina Annas bin Malik yang berjalan tergesa menuju Nabi Muhammad bersama putra kesayanganya.“Yaa Rosulullah , Semua orang madinah memberikanmu segala sesuatu yang mereka miliki. “
Matanya mulai mengembun hingga basah mengaliri keriput wajahnya.
“Dan.. aku tidak memiliki apapun yang lebih berharga dari anakku satu-satunya. Ambilah Annas.. jadikanlah ia budakmu Yaa Rosulullah, jadikan ia khadam mu “ ujarnya penuh harap dan haru.
Melihat itu Rosulullah tersenyum, lalu mencium anak berumur sepuluh tahun itu diantara kedua matanya, dan mendo’akanya.
Annas, adalah Hadiah paling bercahaya yang diberikan Ummu sulaim.
Putranya telah berkhidmat kepada Nabi Allah selama 10 tahun. Siang dan malamnya tidur bersama Nabi , dan tidak pernah berpisah darinya.
Telah ‘MENANG’ bagi mereka yang mencintainya, kemenangan arah sejati.
Telah ‘LENGKAP’ makna , bagi mereka yang merindukannya, kelengkapan isi hati.
Telah sampai aku pada titik, dimana Allah telah meletakkan arti kata “ Aku Yaa Rosulullah ! ”dalam binaran kata cinta Abu Bakar As-Shiddiq RadhiAllahu’anhu.
-sajak khadam
Tak seperti sayyidina Annas bin Malik yang Setiap harinya mendampingi utusan Allah Subhannahu Wata’ala.Yang telah dimenangkan oleh Allah sebagai pengkhidmat sejati, khadam RosulAllah sesungguhnya. Adalah kita ummatt Nabi Muhammad ShollAllahu’alaihiwasalam.
Selepas tahun-tahun berlalu,
Dimasa yang tak lagi dapat kau dan aku pandangi wajahnya, Menjemput sabdanya, menarik simpul lembutnya, menangkap adab serta akhlaknya.
Kini.. Yang bisa kita lakukan adalah membantu dakwahnya.Membantu apapun yang menjadi penghalang musuh-musuh Allah dan RosulNYA. Bantulah Muhammad sampai kau terikat dalam satu kata , “cinta”.
Ketika penat dan payah mendera, ingatlah mereka !
Sesekali pandanglah dengan pengelihatan terbaikmu, mereka yang telah berlari kepadaNYA. Memilih untuk mewaqafkan hidupnya.
Sesungguhnya tidak ada jalan kemudahan sekalipun ia seorang utusan, sekalipun ia seorang pilihan. Kendati demikian, Mereka takkan berhenti mengingatkan, berkhidmat , dan berbuat sesuatu yang dapat menyenangkan hati Rosulullah ShollAllahu ‘alaihiwasalam.
Menjadi khadam RosulAllah, adalah suatu keuntungan, yang Allah sendiri tak akan pernah menyengsarakan mereka didunia maupun diakhirat. Allah telah menjamin kedekatanNYA dengan mereka yang selalu berharap jumpa.
Maka, hanya berdiam tidaklah pantas atas sebuah penantian Agung di sana. Berdiri tegap juga bukan tindakan tepat dalam membentengi diri bersama hati didalamnya.
Atau sekedar berkata bahwa, “ Yaa RasulAllah, Yaa HabibbAllah, betapa rindunya aku..” ATAU “Wahai Allah pertemukanlah aku dengan Muhammad KekasihMU.”
Itupun tetap kurang patut di sandang.
Kenapa?
“Karena RINDU itu ada gerakanya.” Ujar Ustadzah Khadijah AlJuneid dalam salah satu sesi ceramahnya.
“Jika merindukan sesuatu, maka ia akan bergerak mendekat. Kepada apapun itu, siapapun itu! sebutlah tanda rindumu kepada yang kau rindukan” tuntasnya kemudian.
Allahu Allah..
Aku tau nabiku selalu tersenyum...
Melihat bening cinta tulus kepadanya..
Walau baru sebesar embun...
Sahabat CAPER yang dirahmati Allah, Jika tertujunya rindu kepada Nabi Muhammad, BERGERAKLAH dengan sunnah-sunnahnya, BINALAH diri dengan ajarannya, BIMBINGLAH hati dengan adab dan akhlaknya, SHOLAWATLAH agar ia menjadi tanda cintamu kepadanya.
Bila belum juga kau temukan kenikmatan didalamnya, berdiamlah bersama para pecinta, silakan berdiri dalam tegapnya niat dan rasa. Namun kuat serta tetaplah pada pendirian nyata. Sebab, Allah tidak akan pernah memutus harapan seorang hamba, terlebih jika menyangkut segala tentang Muhammad yang paling di Kasihi oleh NYA
SHOLLU ‘ALANNABIYY... SHOLLU ‘ALANNABIYY !!
Artikel lainnya :
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.