Dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah , banyak hal yang terjadi antara Rasulullah dengan siti ‘Aisyah, yang disitu terdapat sejuta rahasia yang Allah hendak tunjukkan kepada ummat Rasulullah untuk dijadikan pelajaran dalam membina rumah tangga.
Dalam kehidupan berumah tangga antara Rasulullah dengan siti ‘Aisyah juga terdapat masalah. Namun bukan bagaimana rumah tangga Rasulullah bisa bermasalah yang harus kita lihat. Bukan bagaimana istri Nabi bisa membuat masalah dengan Rasulullah. Bukan itu semua yang harus kita lihat. Akan tetapi lihatlah, berapa banyak pelajaran yang bisa diambil dari masalah yang terjadi antara Rasulullah dengan siti ‘aisyah.
Suatu ketika terjadi masalah antara Rasulullah dengan siti ‘aisyah, yang mana siti ‘aisyah tidak mau menyelesaikan masalah ini kecuali dengan melibatkan orang lain. ‘Aisyah ingin ada seseorang yang menjadi hakim antara dirinya dengan Rasulullah. Walhasil Rasulullah mempersilakan ‘aisyah untuk memilih hakim tersebut. Dan akhirnya ‘Aisyah memilih ayahnya, sayyidina Abu Bakr Ash shiddiq. Kemudian dipanggil sayyidina Abu Bakr. Sayyidina Abu Bakr sudah mulai kesal karena merasa, bagaimana mana bisa Siti ‘Aisyah membuat masalah dengan Rasulullah. ?'
Kita semua tahu bagaimana Abu Bakr sangat memuliakan Rasulullah lebih dari ia memuliakan siapa pun. Maka ketika sayyidina Abu Bakr duduk dihadapan Rasulullah dengan Siti ‘Aisyah, maka Rasulullah bertanya
"Siapa yang akan lebih dahulu berbicara,?"
(maksudnya siapa dahulu yang akan berbicara untuk menengahkan permasalahan dan menyampaikan informasi kepada hakim, untuk selanjutnya hakim memutuskan yang mana yang salah dan yang mana yang benar)
Maka Siti ‘Aisyah mempersilakan Rasulullah berbicara terlebih dahulu, namun dengan mengatakan agar Rasulullah berbicara yang betul. Pada saat ‘Aisyah mengatakan hal tersebut, tangan sayyidina Abu Bakr melayang ingin memukul ‘Aisyah namun ditahan oleh Rasulullah, dan Siti ‘Aisyah sembunyi dibelakang Rasulullah.
Subhanallah, awalnya sedang berselisih dengan Rasulullah tapi akhirnya Siti ‘Aisyah malah berlindung dibelakang Rasulullah. Kemudian sayyidina Abu Bakr mengatakan,
“Kenapa kamu menyuruh Rasulullah untuk berkata yang benar? Memangnya sejak kapan Rasulullah berkata dusta? Bukankah Rasulullah selalu berbicara yang benar?”.
Hal itulah yang membuat marah sayyidina Abu Bakr karena ‘Aisyah mengatakan hal yang demikian kepada Rasulullah. Walhasil setelah masalah itu selesai sayyidina Abu Bakr pergi. Marahnya sayyidina Abu Bakar belum hilang. Ketika petang sayyidina Abu Bakar kembali ke rumah Rasulullah didapati Rasulullah telah akur dengan istrinya, Siti ‘Aisyah. Subhanallah, belum hilang marahnya Abu Bakar akan tetapi Rasulullah dengan Siti ‘Aisyah didapatinya telah akur kembali. Rumah tangga tersebut, adalah rumah tangga yang dipantau oleh Allah 24 jam.
Maka hendaknya kita mengambil pelajaran dari rumah tangganya Rasulullah. Rumah tangga yang senantiasa diberkati oleh Allah. Belajarlah dari rumah tangga Rasulullah itu, maka anda akan menjadi orang yang paling bahagia dalam kehidupan berumah tangga.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.