Senin, 05 September 2016

PERBEDAAN JENIS-JENIS LANGIT



Diriwayatkan,  Allah pertama kali menciptakan mutiara . Kemudian Allah memandang dengan pandangan rahmat, lalu memebekukan sebagian mutiara yang menjadi mutiara yang menjadi air tadi .

Dari sana Allah menciptakan Arsy. Arsy pun terguncang , maka Allah menuliskan lafadz :

" لا اله الا الله محمد رسول الله "

“ LA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMADURRASULULLAH”
Tiada Tuhan Kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Arsy langsung diam. Lantas Allah membiarkan sebagian yang masih berbentuk Aair kelak hari kiamat. Demikianlah maksud firman Allah Ta’ala . 


وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِنۢ بَعْدِ ٱلْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ نْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah ’Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.
(QS. Hud <11> : 7)


         Air tersebut saling bertepuk dan berombak. Bisa menimbulkan asap yang membumbung . saling tindih satu sama lain, air pun berbuih-buih, dan dari buih itu Allah menciptakan beberapa jenis dan bumi yang berlipat-lipat. 

Seorang Hukamah berkata :,

"Sesungguhnya Allah menciptakan langit dari asap bukan dari uap. Sebab asap adalah zat yang paling berhubungan erat dan tetap menyatu sampai batas akhir. Dan uap adalah jenis yang saling menjauh dan melepaskan diri. semua ini karena sempurnaNYA ILMU ALLAH dan BIJAKSANANYA mengatur. Lalu Allah memandang ke air dengan pandangan Rahmat, air itu pun membeku."

              Diantara langit dunia dan bumi terdapat beberapa langit dan langit, dimana satu sma lain berjarak perjalanan selama 500 tahun. Demikian juga jarak tebal setiap langit. Ada yang mengatakan langit warnanya lebih putih dari pada susu, warnanya nampak biru dari pantulan gunung QAF .

  • Nama langit dunia ialah Roqi’ah. 
  • Langit kedua terdiri dari besi yang bersinar, cemerlang, namanya Faidun atau Ma’un. 
  • Langit ketiga terdiri dari tembaga yang disebut Malakut atau Hariyun
  • Langit ke empat terdiri dariperak putih yang pantulan sinarnya hampir-hampir menembus pandangan mata, namanya Zahirah. 
  • Langit kelima terdiri dari emas merah, dinamakan Muzayanah, atau Musaharoh
  • Langit ke enam terbuat dari mutiara yang cemerlang, namanya Kholishah. 
  • Langit ke tujuh, inilah yang ada “Baitul Makmur”.



             Langit ketujuh Memiliki empat tiang , ‘dari Yaqut merah ZabarJad, perak putih dan satunya terbuat  dari emas merah. Ada riwayat mengatakan, bahwa Baitul Makmur terdiri dari batu Akik, tiap harinya ada 70 malaikat masuk dan tidak kembali sampai hari kiamat.

            Menurut pendapat yang Mu’tamad.  Sesungguhnya , bumi lebih utama daripada langit , sebab para nabi diciptakan disana dan kembali kesana pula. Karena alasan itu sehingga bumi yang paling mulia adalah yang teratas , juga disanalah para orang bisa mengambil manfaat. 

            Melalui Ibnu Abbas Ra, ;Langit yang paling utama paling dekat dengan Arsy Tuhan Yang Maha Pengasih disana ada KursiNYA dan hanya tujuh Bintang yang selalu berputar. Ketujuh bintang ada di langit tersebut

  •  untuk hari sabtu, ada bintang Zuhal dilangit ketujuh,
  •  kamis ada bintang Musytari dilangit keenam
  • bintang Mirrih ada di langit kelima, untuk hari selasa, 
  • untuk hari ahad ada bintang Matahari dilangit keempat, 
  • untuk hari Jum;at ada bintang Zuhra dilangit ketiga
  • untuk hari Rabu, ada bintang Athprid di langit kedua, 
  • dan terakhir hari senin ada bintang Rembulan pada langit pertama. 

Dan Faedah yang tersembunyi ialah keajaiban Tuhan Maha Pencipta Yang menciptakan langit ketujuh dari asap dimana setiap langit berbeda dengan langit lainnya. Juga Allah menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan tanaman yang berbeda-beda dengan warna dan rasa yang berbeda pula, sebagaimana Firmannya

وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ


Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

“ dan kami melebihkan sebagian tumbuh-tumbuhan terhadap sebagian lainnya. Mengenai rasanmya. “ (QS Ar-Ra’d ayat 4)

            Dan Allah menciptakan anak cucu adam juga berbeda-beda ada yang berkulit putih,hitam, bergembira,sedih,mukmin,kafir,pandai dan bodoh. Dan asal mereka adalah satu yaitu Adam Alaihissalam. Maha Suci ALLAH Yang Menguatkan Segala Sesuatu CiptaanNYA. 


Sumber : Kitab Mukasyafatul Qulub 
Karya Imam Syafi'i 

Minggu, 21 Agustus 2016

La ka Syafa’at....



Kepadamu , Yaa Rasulullah..Sebagaimana telah kau dapati kami di hari yang tidak lagi membaikSebagaimana yang terhampar di sebagian sudut bumi adalah menjauh daripadamuSebagaimana Dunia telah menjarah iman sesampai hilang arti berkasih sayang pada sesamaLa ka Syafa’at.... Ya Rasulullah.... La Ka Syafa’at....Ketika Aku melihat khusyuknya mereka dalam ber do’a ...ternyata aku tahu semua itu terjalin karena Cinta dan kesabaranaku pernah berjumpa dengan yang selalu tersenyum hingga aku mengerti, ia adalah bagian dari Sunnah yang kau ajarkanaku pernah mendengar seorang nenek berujar , “ Rindunya.”“Kepada siapa? “ tanyaku tak sengaja“ Nabi Muhammad bin Abdullah, “Aku bergegas mengusir rasa Haru dengan merangkai cerita ini ,


Pernahkah kau dengar lembutnya lisan tengah berkata dalam cinta. Ketika Abu Thalhah meminta istrinya Ummu Sulaim untuk mencukur rambut Annas yang panjang menutupi dahi.
            “Jangan..”
            “Kenapa?” tanya Abu Thalhah
           “sebaiknya tidak suamiku. Sebab aku pernah melihat nabi Muhammad memainkan poni Anas. Disana Rasulullah tersenyum sambil mengusap poni puteraku Anas.”

Abu Thalhah menatap lekat Wanita Mulia itu.

             “Aku tidak ingin menghilangkan senyum indah dari Rasulullah ketika memainkan poni anas.”

Menurutmu , apa yang menjaganya?

 “ Cinta “. Tentu saja.


Pasti pernah menyapa ingatanmu , ketika utamanya do’a dari yang timur dan barat adalah rangkaian manis perjuangan. Begitupun Rasulullah saat berdo’a. Ia menepikan sakit yang dirasanya bahkan ditengah-tengah perang.

            “Mana Muhammad.. mana Muhammad.. “ teriak Abu Sufyan di tengah medan perang Uhud.
            “Muhammad telah tewas.. Muhammad telah tewas..” 

Semua pasukan panik dan berpencar. Sementara Rasulullah SAW dahinya telah teraliri darah dan sebagian giginya tanggal.


Waktu itu tersisa kurang dari 10 orang termasuk suami serta anakku Habib dan Abdullah. Kata Ummu Imarah mengawali ceritanya.

Ketika mendengar teriakan abu sufyan , lantas aku turun ke medan setelah meminta salah seorang pasukan melemparkan pedang dan tamengnya kepadaku. 

Aku , suami dan puteraku membentuk lingkaran mengelilingi Rasulullah guna melindunginya dari serangan musuh.
Ketika anakku Abdullah terluka, darah tak berhenti mengalir. Akupun mengikat luka-lukanya, dan berkata,
              “Bangun anakku.. bangun Nak!! Ayo.. bangkit. Kita serang pasukan musuh. Kita Lindungi Nabi Muhammad..” 

Mendengarnya Rasulullah tersenyum..
Dari Abdullah bin Zaid bin Ashim :
Ibuku Nasibah (Ummu Imarah) telah berkata demikian menyemangatiku, sementara tiga belas luka juga tak luput mengenai tubuhnya.  Saat itu Rasulullah berteriak, 

          “Bukankah Kau adalah putera Ummu Imarah Nak?”
           “Betul Ya Rasulullah..”
            “Ibumu .. Ibumu Nak.. bantulah dia!!”

Aku segera berlari menghampiri Ibuku yang terluka di bagian pundaknya. 
Tak lama aku melihat Rasulullah mengangkat tangannya seraya berdo’a,
             “Yaa Allah , Jadikanlah mereka sekeluarga teman-temanku di surga, Jadikanlah mereka Ahlul Baitku di Surga kelak” 

Beliau mengucapkan itu berkali-kali hingga meneteskan airmata.
Aku (Abdullah) seketika menjadi tidak peduli lagi dengan apa yang akan menimpaku didunia.



Kutipan Ceramah Ustadzah  Syarifah Halimah Alaydrus

Selasa, 16 Agustus 2016

TERNYATA JUMLAH RASUL TERKANDUNG DALAM LAFAZ "MUHAMMAD"


Jika kita bicara sosok Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak akan pernah habis kita ungkapkan. Begitu banyak keistimewaan yang Allah anugerahkan kepada beliau. Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada beliau, keluarganya, dan para shohabatnya, serta bagi orang-orang yang senantiasa mengikutinya sampai akhir zaman. Aamiin. Tahukah anda, bahwa jumlah para rosul itu terkandung dalam lafazh “Muhammad” ( ﻣﺤﻤﺪ ) ??? Maka kali ini kita akan mengungkap rahasia di balik lafazh tersebut. Perlu kita ketahui, sebelum ada angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya, manusia menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan suatu jumlah tertentu. Kita mengenal angka romawi I untuk melambangkan angka 1, atau V untuk melambangkan angka lima, atau X untuk melambangkan angka 10. Begitu pula dengan huruf-huruf Arab, setiap hurufnya mengandung simbol angka tertentu. Berikut daftar simbol-simbol angka tersebut:
ﺃ = ;1 ﺏ ;2 = ﺝ ;3 = ﺩ = ;4 ﻫ 5 = ; ﻭ = ;6 ﺯ = ;7 ﺡ = ;8 ﻁ = ;9 ﻱ ;10 = ﻙ = ;20 ﻝ ;30 = ﻡ = ;40 ﻥ ;50 = ﺱ ;60 = ﻉ = ;70 ﻑ = ;80 ﺹ = ;90 ﻕ = ;100 ﺭ = ;200 ﺵ = ;300 ﺕ = ;400 ﺙ = ;500 ﺥ = ;600 ﺫ = ;700 ﺽ = ;800 ﻅ = ;900 ﻍ 1000 =
Susunan huruf diatas bukan berdasarkan urutan yang kita kenal, yaitu a ba ta tsa’, dst, akan tetapi berdasarkan susunan “Abjad” seperti yang terlihat dalam urutan di atas ( ﺃ , ﺏ , ﺝ , ﺩ = dibaca “Abjad”). Dan itu semua berasal dari bangsa Arab terdahulu. Sekarang, mari kita hitung jumlah angka yang terkandung pada lafazh ﻣﺤﻤﺪ . Hitungan ini sudah pernah dilakukan oleh Syaikh al-Malawi yang telah dikutip oleh Imam al-Bajuri (wafat 1277 H): “Syaikh al-Malawi berkata: “Sebagian ulama telah beristinbath dari nama mulia ini (Muhammad) bahwa ia mengandung jumlah para rosul, yaitu 314. Di dalam kata ﻣﺤﻤﺪ , terdapat 3 mim. Huruf mim jika dijabarkan, maka terdapat huruf ﻡ ﻱ ﻡ (dari kata ﻣﻴﻢ). Satu ﻡ bernilai 40 dan ﻱ bernilai 10. Maka dalam satu huruf mim bernilai 90. Dalam kata ﻣﺤﻤﺪ , terdapat 3 huruf mim, maka totalnya 90 x 3 = 270. Kemudian ia terdapat huruf ha’ yang jika dijabarkan, terdapatﺡ dan ﺃ (dari kata ﺤﺄ ). Maka dalam huruf ha’ bernilai 8 + 1 = 9. Begitu juga huruf dal, terdapat ﺩ ﺍ ﻝ , maka nilanya 4 + 1 + 30 = 35. Jika dijumlahkan semuanya, maka totalnya 270 + 9 + 35 = 314. Maka pada nama beliau yang mulia itu, terdapat isyarat bahwa semua kesempurnaan yang ada pada seluruh rosul, semuanya ada pada diri beliau.” Selesai perkataan Syaikh al-Malawi. Oleh karena itu, sebagian ulama bersyair:
ﺇﻥ ﺷﺌﺖ ﻋﺪﺓ ﺭﺳﻞ ﻛﻠﻬﺎ ﺟﻤﻌﺎ * ﻣﺤﻤﺪ ﺳﻴﺪ ﺍﻟﻜﻮﻧﻴﻦ ﻣﻦ ﻓﻀﻼ ﺧﺬ ﻟﻔﻆ ﻣﻴﻢ ﺛﻼﺛﺎ ﺛﻢ ﺣﺎ ﻭ ﻛﺬﺍ * ﺩﺍﻝ ﺗﺠﺪ ﻋﺪﺩﺍ ﻟﻠﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﻋﻼ
“Jika engkau menghendaki jumlah sekalian rosul, Maka dia telah dikumpulkan dalam lafazh Muhammad yang merupakan pemimpin dunia dan akhirat, yakni Nabi yang memiliki keutamaan. Ambillah huruf mim tiga kali, kemudian huruf ha’ dan begitu juga huruf dal, Niscaya engkau dapatkan jumlah para rosul itu.”
(Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Kifayatil ‘Awam, halaman 17 – 18) Jumlah di atas sesuai dengan yang dinyatakan oleh Syaikh Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya, Fathul Mu’in: “Telah shohih sebuah hadits bahwasannya jumlah para nabi ‘alaihimus sholatu was salam adalah 124.000 sedangkan jumlah para rosul adalah 315 (314 + Nabi Muhammad).” (Fathul Mu’in lis Syaikh Zainuddin al-Malibari, halaman 33) Begitulah keistimewaan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Semua kesempurnaan yang ada pada seluruh rosul, ada pada diri beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, janganlah pernah bosan untuk senantiasa bersholawat dan merindukan beliau. Semoga kita semua termasuk yang diberi syafa’at oleh beliau di hari akhir nanti. aamiin.

Sumber : Ceramah Habib Hud Al Athos

Minggu, 07 Agustus 2016

Maka yang Dilangit Akan Menyayangimu



Sifat lemah lembut adalah sifat yang sangat dicintai Allah SWT bahkan merupakan perwujudan kasih sayang Allah di muka bumi.
Nabi kita Muhammad SAW adalah seseorang yang ibadahnya luar biasa, sholatnya sangat khusu’, sedekahnya sangat banyak. Nabi Muhammad SAW adalah seseorang yang jihadnya sangat kuat, Nabi Muhammad SAW hajinya sangat baik, umrohnya sangat baik, dzikirnya, qur’annya dan segala macamnya sangat baik-baik. 

Akan tetapi Allah SWT memuji beliau dari akhlaknya. Firman-Nya
 “Dan sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar berbudi pekerti luhur.” QS. Al-Qalam : 4

Kemudian Allah SWT menceritakan Nabi Muhammad SAW bukan karena ibadah-ibadahnya akan tetapi yang Allah ceritakan tentang Nabi Muhammad SAW adalah dari kasih sayangnya, dari kelembutannya. Kata Allah SWT.

 “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, pengasih dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” QS. At-Taubah : 128

Dari sekian banyak sifat mulia Nabi Muhammad SAW yang Allah SWT sebutkan adalah kasih sayangnya Nabi Muhammad SAW. Bukankah itu menunjukkan bahwa Allah SWT sangat mengasihi orang-orang yang sangat pengasih dan sangat penyayang. Dan itu sangat ditegaskan dalam sabda Rasul “Orang-orang yang memiliki hati yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang maka akan dikasihi dan disayangi oleh Allah SWT."

 Dalam sabda lainnya “Sayangi yang di bumi maka yang di langit akan menyayangimu.”

Kasih Sayang Rasulullah dalam Rumah Tangga

Rasulullah SAW bersabda “Yang terbaik keimanannya diantara kalian adalah yang paling baik dalam memperlakukan istrinya. Dan aku adalah yang paling baik memperlakukan istriku.
Pernah suatu ketika Nabi SAW pulang malam dan sudah memberitahukan hal ini kepada Sayyidah Aisyah. Namun karena Sayyidah Aisyah ingin menjadi istri yang sholehah maka beliau ingin menunggu Rasulullah pulang. Beliau berharap saat Rasulullah pulang beliau dalam keadaan terjaga. Akhirnya karena Sayyidah Aisyah sudah tidak tahan lagi matanya, maka beliau kemudian menyeret tempat tidurnya ke dekat pintu masuk dengan tujuan apabila nanti Nabi SAW mengetuk pintu beliau segera terbangun. Subhanallah, tidak seberapa lama Nabi SAW kemudian datang dan Sayyidah Aisyah baru saja terlelap.
“Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh yaa Humairoh...” Kata Rasul.
Sayyidah Aisyah tidak terbangun karena memang baru saja terlelap. Lalu Nabi SAW kembali mengetuk dengan sedikit lebih keras dan memanggil lagi namun tetap dengan panggilan kesayangan. “Assalamu’alaiki ya Humairoh...” Ucap Rasul
Namun Sayyidah Aisyah masih belum terbangun. Lalu beliau kembali mengetuk lebih keras lagi dan memanggil lagi namun tetap dengan panggilan kesayangan dan tidak kasar.
“Assalamu’alaiki ya Humairoh...”

Subhanallah, Sayyidah Aisyah tetap tidak terbangun. Tapi apa yang dipikirkan Nabi ?
 “Mungkin istriku lelah, mungkin istriku capek, mungkin istriku tadi menungguku lalu mengantuk luar biasa, mungkin.. mungkin...” Pikir Nabi.
Kata Nabi “Jika ada orang yang berbuat kesalahan, kita harus cari 70 alasan yang membenarkan perbuatannya. Kalau kamu sampai tidak mendapatkan 70 alasan atau kamu sudah menyusun 70 alasan namun dia tetap salah juga maka jangan salahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri yang tidak pandai mencari alasan, yang tidak pandai mencari udzur orang lain.

Nabi SAW berpikir seperti itu lalu beliau membentangkan surbannya di depan rumahnya. Dan Nabi SAW memilih tidur di depan rumah beliau sendiri. Sebenarnya jika kita lihat dari atas bangunan mereka seperti tidur bersebelahan. Yang satu (Sayyidah Aisyah) berbuat seperti itu karena kasih sayang kepada suaminya dan yang satu (Nabi muhammad SAW) berbuat seperti itu karena kasih sayang kepada istrinya. Dan sebenarnya, disamping rumah Sayyidah Aisyah juga merupakan rumah-rumah istri-istri Rasulullah yang lain (Sayyidah Maimunah, Sayyidah Saudah & Sayyidah Hafzah). Bisa saja Nabi SAW tinggal di rumah salah satu dari istrinya yang lain. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Nabi SAW karena besarnya rahmat kelembutan yang ada pada diri Baginda Nabi Muhammad SAW dan itu yang diharapkan ada di hati umatnya baik laki-laki maupun perempuan.

Dan kabarnya Rasulullah SAW setiap kali masuk rumah selalu menggosok gigi terlebih dahulu. Ketika ditanya " Kenapa begitu Ya Rasulullah ? "
Jawab Rasul “Aku senang jika mulut istriku berbau wangi jadi aku pun mau berbuat seperti itu juga.” 

Beliau menjaga sekali hak istri beliau agar jangan sampai terlihat atau tercium bau yang kurang sedap dari mulut beliau. Subhanallah, padahal segitu mulut beliau sudah sangat wangi.
Sahabat CAPER yang dirahmati Allah SWT.

Tabi’at, perangai, akhlak adalah sesuatu yang harus diusahakan. Jadi tidak ada ceritanya rahmat, kasih sayang, kelembutan ini adalah sesuatu yang tidak bisa diusahakan. Ini semua bisa diusahakan dan harus diusahakan.

Sayyidina Umar bin Khatab, semua orang tau bahwa beliau adalah orang yang keras, orang yang kasar. Tapi semua orang juga tau bahwa beliau adalah orang yang lemah lembut.
Suatu ketika beliau pergi pada malam hari. Kemudian melihat ada seorang perempuan yang sedang mendiamkan anak-anaknya yang sedang kelaparan dengan berpura-pura memasak dan ternyata di dalamnya yang dimasak adalah batu. Melihat hal ini kemudian Sayyidina Umar kembali ke negaranya dan beliau membawa banyak sekali bekal makanan dengan punggung beliau sendiri untuk keluarga wanita itu.
Ini adalah bentuk dari sebuah kasih sayang. Padahal semua orang tau bahwa Sayyidina Umar adalah orang yang keras dan kasar.
Sahabat CAPER yang dirahmati Allah SWT.

Lemah lembut bukan berarti Lembek / tidak tegas. Sayyidah Aisyah pernah ditanya oleh sahabat, “Seperti apa Rasulullah di dalam rumah tangganya ? Sebab kami kalau di depan Nabi seperti ada burung di atas kepala kami. Kami khawatir jika kami angkat kepala kami burungnya terbang (sungkan, hormat kepada Nabi). 

Sayyidah Aisya berkata “Rasulullah SAW itu sama seperti salah seorang diantara kalian. Beliau ajak kami berbicara, diskusi. Kami ajak beliau bercanda dan beliau juga ajak kami bercanda. Hanya saja jika datang waktu sholat beliau berdiri dari duduk diantara kami dan menuju ke Masjid seolah-olah beliau tidak mengenali kami dan kami tidak mengenali beliau.” Ini adalah kelemah lembutan namun tetap ada ketegasan.
Lemah lembut bukan berarti lembek. Lemah lembut bukan berarti mengiyakan semua. Akan tetap mengatakan “iya” pada saat iya dan mengatakan “tidak” pada saat tidak dengan cara yang tidak menyakiti orang lain dan dengan cara yang tidak membuat orang lain berbesar hati.
Sabda Rasul SAW
“Wajib atasmu berlaku lembut, karena sesungguhnya sifat lembut itu tidaklah diberikan kepada sesuatu melainkan menghiasinya dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu kecuali menjadikannya buruk.” HR. Muslim.
Mudah-mudahan kita semua dikarunia sifat lemah lembut dan kasih sayang seperti Rasulullah SAW dan juga para sahabat.

Aamiin ..

Sabtu, 30 Juli 2016

Inilah sebab turunnya 100 Rahmat Khusus dari Allah SWT~


Assalamu’alaikum sahabat 'CAPER' yg dirahmati Allah SWT, kaifa halukum? Bi khoir? Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa menjaga kita semua dimanapun kita berada.

Sahabat, Pernahkah sahabat melihat mutiara? Pasti mutiara itu terlihat indah dan cantik bukan? Dan ketahuilah bahwa Allah SWT sudah menyiapkan surga yg terbuat dari mutiara-mutiara. Wah, tak bisa dibayangkan tu betapa indahnya.. Dan untuk siapa sih surga itu ?

Surga yg terbuat dari mutiara-mutiara itu Allah SWT berikan untuk orang-orang yang memberi salam, orang yang memberi makan orang lain, orang yang bangun di malam hari (qiyamul lail) dan orang yang menyambung silaturahmi.

Betul sahabat, memberi salam adalah salah satu hal yg bisa menyebabkan seseorang mendapatkan surga yg sangat indah itu. Suatu kegiatan yg bisa dibilang lumayan mudah yah ..
Allah SWT menurukan 100 rahmat khusus untuk masalah salam ini. 99 rahmat untuk yang mengucapkan salam terlebih dahulu dan 1 rahmat untuk yang menjawabnya.

Dan Rasulullah SAW juga bersabda, 
“Sebarkanlah salam diantara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai” HR. Al-Hakim

Untuk itu sahabat, saat kita bertemu dengan saudara muslim kita maka ucapkanlah “Assalamu’alaikum” baik kepada yang kita kenal maupun tidak. Memberi salam adalah salah satu cara kita mendo’akan saudara kita. Selain itu kita sendiri juga akan mendapatkan keuntungan yang besar, diantaranya adalah mendapatkan rahmat Allah SWT yg begitu besar dan surga dari mutiara tentunya, Insya Allah 
Sahabat, Jika kita ingin mendapatkan rahmat Allah, maka Allah SWT pasti akan bentangkan jalannya.
Wallahua'lam
Wassalamu’alaikum

Tausiah Ustadzah Fachriyah binti Novel bin Jindan ^^

Selasa, 26 Juli 2016

Muhasabah Diri Sendiri



“Begitu banyak hari ini mereka yang bersembunyi di balik pakaian taqwa , namun punya hati yang busuk. Yaitu hati yang memiliki rasa hasad dan dengki dengan orang lain. Bila  diri kita merasa iri melihat kebaikan orang lain,dan melihat orang lain senang, perbanyaklah membaca surat al-Falaq.


Orang yang ada rasa hasad , dengki didalam hatinya, maka hidupnya tidak akan tenang.


Hasad umpama api yang akan membakar kayu, dan apabila kayu itu habis,maka ia akan membakar dirinya sendiri.
Maka dari itu sabarlah kamu menghadapi maraknya hasad maupun orang yang hasad terhadap kamu. “Sesungguhnya kesabaran itu senjata untuk memadamkan atau membunuh.rasa hasad yang ada pada orang lain.”


Senantiasalah melihat aib sendiri , senantiasalah menghisab diri sendiri.
Ada beberapa orang begitu mudah menghukum orang lain padahal dirinya sendiri berada dalam genggaman Allah .  Begitu mudahnya menghukum, “kamu ini pelaku maksiat,!! “ celakalah kamu!!” atau “ kamu ini sangat alim, saya senang kepadamu “


Walhal bila dibelakang manusia lain, cukup Allah lah yang mengetahui aib fulan tersebut. Sesuai dengan sifatnya Allah Yang Maha Mengetahui. Maka dari sudut mana seseorang dikatakan layak untuk menjadi penghukum. ???


Janganlah kamu ambil alih  tugas Allah dengan menghukum manusia sesuka hati kamu.

Al Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid
Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid ( www.instagram.com )

Ramai orang di zaman ini yang menuduh si fulan melakukan hal yang tidak mereka lakukan?
Menabur fitnah karena benci? Semua itu datang dari hati yang rusak yang mana hatinya itu penuh dengan dendam, buruk sangka, iri hati , hasad dan dengki.

Barangsiapa menghina orang lain , maka penghinaan itu dikhawatirkan akan berbalik kepadanya bahkan lebih buruk dari yang dihina tersebut.

“Ya Allah Ya Tuhanku, berikanlah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”

 Salah satu do’a Rasulullah kepada Allah untuk umatnya.

Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit dan kegelapan hati yang dapat menjadi asbab kegagalan amal kita semoga dijauhkan dari kita prasangka buruk kepada manusia lain. Sesungguhnya Allah Yang paling mengetahui siapa kita, sesuai dengan sifatNya.

Disarikan dari Sayyidil Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid.



Senin, 25 April 2016

Ibrah dari Ash-Shiddiqah


Dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah , banyak hal yang terjadi antara Rasulullah dengan siti ‘Aisyah, yang disitu terdapat sejuta rahasia yang Allah hendak tunjukkan kepada ummat Rasulullah untuk dijadikan pelajaran dalam membina rumah tangga.

Dalam kehidupan berumah tangga antara Rasulullah dengan siti ‘Aisyah juga terdapat masalah. Namun bukan bagaimana rumah tangga Rasulullah bisa bermasalah yang harus kita lihat. Bukan bagaimana istri Nabi bisa membuat masalah dengan Rasulullah. Bukan itu semua yang harus kita lihat. Akan tetapi lihatlah, berapa banyak pelajaran yang bisa diambil dari masalah yang terjadi antara Rasulullah dengan siti ‘aisyah.

Suatu ketika terjadi masalah antara Rasulullah dengan siti ‘aisyah, yang mana siti ‘aisyah tidak mau menyelesaikan masalah ini kecuali dengan melibatkan orang lain. ‘Aisyah ingin ada seseorang yang menjadi hakim antara dirinya dengan Rasulullah. Walhasil Rasulullah mempersilakan ‘aisyah untuk memilih hakim tersebut. Dan akhirnya ‘Aisyah memilih ayahnya, sayyidina Abu Bakr Ash shiddiq. Kemudian dipanggil sayyidina Abu Bakr. Sayyidina Abu Bakr sudah mulai kesal karena merasa, bagaimana mana bisa Siti ‘Aisyah membuat masalah dengan Rasulullah. ?'

Kita semua tahu bagaimana Abu Bakr sangat memuliakan Rasulullah lebih dari ia memuliakan siapa pun. Maka ketika sayyidina Abu Bakr  duduk dihadapan Rasulullah dengan Siti ‘Aisyah, maka Rasulullah bertanya
   
"Siapa yang akan lebih dahulu berbicara,?" 
(maksudnya siapa dahulu yang akan berbicara untuk menengahkan permasalahan dan menyampaikan informasi kepada hakim, untuk selanjutnya hakim memutuskan yang  mana yang salah dan yang mana yang benar)

Maka Siti ‘Aisyah mempersilakan Rasulullah berbicara terlebih dahulu, namun dengan mengatakan agar Rasulullah berbicara yang betul. Pada saat ‘Aisyah mengatakan hal tersebut, tangan sayyidina Abu Bakr melayang ingin memukul ‘Aisyah namun ditahan oleh Rasulullah, dan Siti ‘Aisyah sembunyi dibelakang Rasulullah.

   
Subhanallah, awalnya sedang berselisih dengan Rasulullah tapi akhirnya Siti ‘Aisyah malah berlindung dibelakang Rasulullah. Kemudian sayyidina Abu Bakr mengatakan,

 “Kenapa kamu menyuruh Rasulullah untuk berkata yang benar? Memangnya sejak kapan Rasulullah berkata dusta? Bukankah Rasulullah selalu berbicara yang benar?”.

Hal itulah yang membuat marah sayyidina Abu Bakr karena ‘Aisyah mengatakan hal yang demikian kepada Rasulullah. Walhasil setelah masalah itu selesai sayyidina Abu Bakr pergi. Marahnya sayyidina Abu Bakar belum hilang. Ketika petang sayyidina Abu Bakar kembali ke rumah Rasulullah didapati Rasulullah telah akur dengan istrinya, Siti ‘Aisyah. Subhanallah, belum hilang marahnya Abu Bakar akan tetapi Rasulullah dengan Siti ‘Aisyah didapatinya telah akur kembali. Rumah tangga tersebut, adalah rumah tangga yang dipantau oleh Allah 24 jam.

Maka hendaknya kita mengambil pelajaran dari rumah tangganya Rasulullah. Rumah tangga yang senantiasa diberkati oleh Allah. Belajarlah dari rumah tangga Rasulullah itu, maka anda akan menjadi orang yang paling bahagia dalam kehidupan berumah tangga.